Andrea
Hirata yang lahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun lahir di Gantong,
Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Hirata menulis Novel Laskar Pelangi
pada tahun 2005 yang merupakan kumpulan pengalaman masa kecilnya di Belitong.
Ia menggambarkan novel ini sebagai “Sebuah ironi tentang kurangnya akses
pendidikan bagi anak-anak disalah satu pulau terkaya di dunia”. Novel ini
terjual 5 juta eksemplar, dan juga menjadi rujukan penelitian bagi civitas
accademica tentang pendidikan di Indonesia. Setelah Novel Laskar Pelangi,
menyusul trilogy novel Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karprov.
Setelah
menyelesaikan Pendidikan hingga SMA di Belitong, Hirata memutuskan untuk
merantau ke Jakarta dan bekerja keras sehingga bisa mendapatkan pendidikan
tinggi di bidang ekonomi Universitas Indonesia. Meskipun studi mayor yang
diambil ekonomi, ia amat menggemari sains, kimia, biologi, astronomi dan
sastra. Setelah menerima beasiswa dari Uni Eropa, dia mengambil program master
di Eropa pertama di Universitas Paris, lalu di Universitas Sheffield Hallam di
Inggris. Tesis nya di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari
Universitas tersebut dan ia lulus cumlaude. Tesis itu telah diadaptasikan ke
dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama
yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi
ilmiah.
Penghargaan
Andrea Hirata lainnya adalah Buch Awards Jerman 2013, Festival Buku New York
2013 (General fiction category), Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) dari
Universitas Warwick 2015.
Dari
keuntungan Tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata membangun Museum Kata di
Belitong, dan saat ini menjadi magnet wisata bagi wisatawan lokal maupun
internasional.
Ikuti Sosmed Generasi Belajar lainnya di:
Instagram: @generasibelajar
Facebook: Generasi Belajar
Twitter: @generasibelajar
Line: @ile7021n
No comments:
Post a Comment