Sunday 30 July 2017

Sekolah alam di Green School Bali

Pernahkah teman-teman membayangkan bisa belajar di sekolah yang terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam? Serta memungkinkan kita untuk langsung belajar dengan alam tanpa takut kotor dan sebagainya? 
Teman-teman bisa coba mengunjungi Green School Bali ini untuk membuka wawasan tentang pendidikan yang berbasis alam.

  

Green School Bali merupakan sebuah Sekolah Hijau yang memiliki konsep ramah lingkungan dan hampir semua bahan bangunannya menggunakan bahan-bahan alam seperti bambu, alang-alang, dan tanah liat. Sekolah ini didirikan oleh John Hardi, seorang warga Kanada yang sudah lama menjalankan bisnisnya di Bali.

Sekolah ini merupakan salah satu sekolah paling unik di dunia, karena menggunakan konstuksi bambu yang ramah lingkungan. Selain itu, sekolah ini tidak menggunakan listrik secara langsung, pemasukan listriknya berasal dari hasil Bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan. Sementara untuk pendingin udara mereka menggunakan kincir angin melalui terowongan bawah tanah.

Dalam komunikasi sehari-hari sekolah ini menggunakan bahasa Inggris, karena 80% anak-anak yang belajar disana merupakan anak-anak ekspatriat atau bule-bule yang tinggal di Bali. Sisanya merupakan anak-anak Bali yang mendapatkan beasiswa dari pendonor.


Selain belajar formal, anak-anak disana juga diajarkan organic garden. Mulai dari menanam padi, beternak sapi, memetik buah coklat, dan  banyak lagi. Hal ini berguna buat pengembangan kreativitas mereka karena langsung praktek belajar dengan alam serta meningkatkan kesadaran mereka untuk mencintai dan merawat lingkungan di sekitar mereka. 

Saturday 29 July 2017

7 Kebiasaan Manusia Paling Efektif & Sabtu Belajar

Happy satnite teman-teman. Oh iya, hari ini kan masih hari sabtu, jadi setiap sabtu itu foundernya @ruangguru Kak @imanusman membuat program yang namanya #sabtubelajar. Ini merupakan sebuah program berbagi ilmu apapun yang teman2 pelajari baik itu melalui buku, film, dll. Bagi yang mau join program ini cukup gunakan hastag #sabtubelajar agar yang lainnya juga bisa bealajar dari teman2, dan program ini konsisten dilakukan setiap sabtu ya.

Pada postingan kali ini, kita akan bahas sebuah buku karya Stephen R Covey, yang berjudul ‘7 Habits of Highly Effective People’ atau ‘7 Kebiasaan Manusia Paling Efektif’. Karena setiap perilaku kita sehari-hari itu berasal dari kebiasaan (habit) kita, dan kebiasaan itulah yang akan membentuk karakter kita. Apa saja kebiasan itu? Kali ini kita akan bahas 3 dulu ya, yaitu:

1. Be Proactive. Jadilah pribadi proaktif yang memiliki kendali terhadap lingkungan kita, jangan sampai situasi disekeliling kita yang mengendalikan kita.

2. Begin with the end in mind, yaitu mulailah dengan akhir di pikiran. Tentukan target, visi, dan misi kita sebelum kita melangkah. Sehingga kita memiliki arahan pribadi dalam menuntun aktivitas sehari-hari. Dengan target di pikiran yang sudah jelas, maka kreativitas kita akan bekerja untuk mencapainya.

3. Put first thing first, Dahulukan yang utama. Kita harus bisa memanajemen waktu, dan menentukan prioritas utama kita. Bedakan antara sesuatu yang Penting dan Tidak Penting, dan yang Urgen serta Tidak Urgen.



Friday 28 July 2017

Apa itu Recommendation Letter

Reccommendation Letter atau surat rekomendasi adalah surat yang dikeluarkan oleh dosen, professor, kepala jurusan, dekan, atau atasan (bagi yang sudah bekerja) yang isinya menjelaskan evaluasi dan kesan selama kita bekerja atau berada dibawah bimbingan mereka. Bagi mahasiswa surat rekomendasi ini sangat penting, baik untuk mendaftar kuliah ataupun juga beasiswa. 

Beberapa universitas di beberapa negara memiliki syarat dan jumlah yang berbeda dalam hal persyaratan pengumpulan surat rekomendasi. Bahkan ada universitas yang bahkan meminta 2-3 surat rekomendasi dari dosen maupun atasan bagi yang sudah bekerja. 


Penulisan surat rekomendasi memiliki format yang bebas, meskipun ada beberapa universitas yang sudah menetapkan format baku. Untuk format yang baku, format surat yang sudah disiapkan oleh universitas ini akan dikirimkan via email untuk diisi oleh dosen atau atasan kita, dan berikutnya akan dikirimkan kembali ke pihak universitas. 

Dalam penulisan surat rekomendasi ini format bebas dianggap lebih nyaman karena sifatnya yang lebih fleksibel dan satu surat rekomendasi yang dibuat bisa digunakan untuk apply di beberapa tempat.

1. Ajukan Surat Permohonan, baik itu secara lisan maupun tulisan kepada orang yang ingin dimintai surat rekomendasi.
Terangkan dengan jelas maksud dan tujuan kita meminta surat rekomendasi, berikut tempat tujuan dan jurusan yang diinginkan. Ada baiknya langsung berdiskusi dengan mereka terkait apa yang kita inginkan tercantum dalam surat rekomendasi.

2. Karena Dosen atau Profesor adalah orang yang sibuk, tanyakan apakah sebaiknya kita harus menyiapkan draft terlebih dahulu.
Cara ini meringankan sekaligus menghemat waktu jika dibandingkan harus menunggu mereka meluangkan waktu untuk membuatnya.

3. Karena begitu banyaknya mahasiswa yang meminta surat rekomendasi, menjadi hal yang tidak mudah bagi Dosen atau Professor untuk mengetahui track record masing-masing mahasiswanya.
Ada baiknya kita terlebih dahulu menyampaikan tujuan pengajuan surat rekomendasi, kemampuan yang dimiliki yang membedakan kita dengan yang lain, serta kapan surat rekomendasi ini harus dikirimkan dan kepada siapa. Siapkan juga CV, transkrip nilai, serta esai yang digunakan untuk mendaftar kuliah. Lakukan semua persiapan ini didepan demi mempercepat proses penilaian oleh dosen.

Dalam penulisan surat rekomendasi, ada beberapa poin yang harus diperhatikan agar isi surat dapat secara optimal meliputi maksud dan tujuan pembuatan rekomendasi. Karena surat rekomendasi menjadi salah satu factor diterima atau tidaknya kita di universitas tujuan, penting bagi kita untuk mencermati poin-poin dibawah ini:
  • Mencantumkan posisi dari pemberi rekomendasi (Professor, Dosen, Manager, dll)
  • Seberapa lama pemberi rekomendasi mengenal kita
  • Rekomendasi berisi kualifikasi dan kelebihan kita yang menonjol 
  • Garansi dari pemberi rekomendasi bahwa kita akan menyelesaikan kuliah dengan baik
  • Manfaat kita meneruskan studi bagi masyarakat atau perusahaan
  • Mencantumkan tanda tangan, kontak, dan posisi
Itulah tips-tips Recommendation Letter yang telah disusun oleh Tim Inspirabook, share ke teman-teman yang lainnya ya agar mereka dapat manfaatnya juga. 




Curriculum Vitae Untuk Melamar ke Universitas

Curicculum Vittae (CV) atau bisa juga disebut Resume adalah sebuah berkas yang menjelaskan tentang diri kita pribadi. Pembuatan CV ini terkadang gampang namun terkadang juga sulit, karna kita harus bisa menjaga keseimbangan dan jangan terlalu berlebihan.

Kita akan dicap sebagai orang yang tidak memiliki kompetensi jika CV kita terlalu sederhana. Sementara jika terlalu berlebihan, kita akan dicap sebagai orang yang sombong. Maka dari itu, sebelum membuat CV kita harus memahami apa yang dibutuhkan oleh orang yang membaca CV kita. Karna dengan memahami hal tersebut CV kita akan lebih terarah. 


CV yang akan kita bahas kali ini adalah CV untuk melanjutkan pendidikan setelah S1 ya. Poin-poin penting apa saja yang harus dipersiapkan dalam pembuatan CV tersebut? Diantaranya adalah:

1. Prestasi Akademik/IPK. Jika IPK teman-teman dibawah rata-rata, perlu sedikit dijelaskan kenapa hal itu bisa terjadi.
2. Durasi Kuliah. Karna ada beberapa universitas yang menetapkan syarat maksimal lulus 5 tahun, lebih dari itu dicoret.
3. Karya Ilmiah yang Sudah Pernah Dipublikasikan. Ini sebagai pertimbangan agar mereka bisa melihat seberapa besar minat dan kompetensi kita di suatu bidang.
4. Penelitian yang Sedang Dilaksanakan. Atau juga bisa disebutkan program-program sosial yang sedang dirintis bersama teman-teman.
5. Prestasi lain yang Menunjang. Ada beberapa beasiswa yang menyukai pelamar dengan prestasi non-akademik sesuai program yang disediakan. Contohnya beasiswa Fullbright yang lebih memilih pelamar yang mempunyai prestasi di bidang Leadership. Jelaskan pengalaman Leadership teman-teman dan organisasi apa saja yang sudah pernah dipimpin.
6. Minat. Dari berbagai kegiatan yang dimiliki, akan terlihat perkembangan arah minat kita, apalagi dalam kegiatan yang mencantumkan tahun.
7. Komitmen. Bila di CV teman-teman tertera pernah ikut proyek sosial, atau bekerja dikantor selama sekian bulan, dan mungkin saja pindah sebelum tugasnya selesai, jelaskan kenapa hal tersebut bisa terjadi dan beri alasan rasional yang mudah dipahami.
8. Karakter dan Kepribadian. Berikan tampilan simple dalam pilihan warna di CV, jenis huruf yang kita pilih, serta tampilkan foto standar setengah badan untuk menunjukkan profesionalitas kita. Karna pada CV ini tim penguji bisa menilainya.  
9. Kompetensi. Apapun yang dianggap sebagai nilai lebih, tampilkan di CV. Seperti kemampuan dalam public speaking, organisasi, analisis, maupun menulis. Atur formatnya dengan rapi dan terstruktur.
10. Relevansi: Seberapa Nyambung CV dengan Tujuannya. Karna semenarik apapun latar belakang kita, tentu tidak akan bernilai jika semuanya tidak berhubungan dengan jurusan atau beasiswa yang bakal kita ambil. Misalnya kita aktif di gerakan sosial tetapi fokus kuliah yang kita ambil lebih banyak melakukan riset didalam lab. 

Itulah tadi 10 poin-poin penting yang bisa teman-teman masukkan kedalam Resume atau CV nya untuk melamar beasiswa atau perguruan tinggi selanjutnya. Intinya harus jujur dan ringkas. Tidak perlu panjang-panjang tetapi kita bisa menjelaskan pribadi kita dan terkait dengan bidang yang akan kita ambil. 

Tekhnik Induksi dalam Copywriting by Mas Jaya Setiabudi

Apa itu Copywriting? Apakah itu sebuah tulisan yang disalin? Seperti yang kita ketahui belakangan ini banyak sekali istilah baru dalam dunia promosi (khususnya online), salah satunya adalah copywriting tersebut.

Copywriting adalah cara menyampaikan informasi melalui tulisan agar dimengerti oleh calon konsumen sejelas-jelasnya. Dalam copywriting, kita harus bisa menjelaskan apa manfaat dari produk kita dengan cara yang elegan, sehingga calon konsumen tidak merasa dijuali. Dalam copywriting ini juga kita harus memberikan 'Value Expectation' atau berani bayar lebih jika konsumen membeli produk kita, serta ditutup dengan 'Call to action' agar calon konsumen membeli sekarang juga. 


Referensi materi ini berasal dari salah satu video presentasinya Juragan Yukbisnis Mas Jaya Setiabudi, yang berjudul sama dengan artikel ini, yaitu Tekhnik Induksi dalam Copywriting. 

Materi ini diawali oleh Anatomi Sales Script, yaitu mengkaitkan antara Headline dengan Kata Kunci yang akan kita tulis didalam copywriting. Berikut adalah tabelnya: 

Headline
Kata Kunci
Problem
Rasa sakit terhadap kondisi sekarang
Solusi + Kemudahan
Jalan keluar yang menyenangkan
Otoritas + Testimoni
Ilmiah dan alami adalah terbaik
Harga yang menggoda
Kontras, Kemudahan
Keterdesakan
Keterbatasan waktu, kesempatan
Bonus
Agar semakin menarik
Kecilkan Resiko
Apa ruginya?
Action Kemana
Selanjutnya kemana
Spesifikasi
Bukan sekedar emosi
Sertifikasi
Penambah keyakinan

Memang sih, problem paling lumrah dalam copywriting adalah calon konsumen tidak mau membacanya. Tetapi itu tergantung dari cara kita menyampaikan dalam copywriting tersebut beserta headline-nya yang juga bikin penasaran. Ditambah lagi jika konsumen sudah mengenal kita dengan baik atau setidaknya pernah membeli produk kita sekali dan mereka merasa puas. Karna berdasarkan survey, "83% transaksi bisnis closed, karena pembeli menyukai penjualnya, bukan semata karena produknya", Kerry L Johnson (Sales Magic).

Seperti yang kita ketahui bersama, setiap orang tidaksuka dijuali, diperintah, dan cenderung antipati terhadap sasaran. Maka dari itu diperlukan sebuah Indirect Method (Baca: Hypnosis). Dan disini akan kita bahas jurus-jurus hypnosis yang dijelaskan oleh pakarnya langsung, yaitu Milton Ericson.

Sebelumnya kita bahas dulu ya apa itu pengertian induksi dalam copywriting. Induksi disini maksudnya adalah membuat pembaca masuk kedalam kondisi 'trance' dimana alam bawah sadarnya terbuka dan mau menyimak pesan yang kita sampaikan. Caranya adalah dengan menyusun kata-kata terstruktur yang membuat pembaca mau untuk menyimak, sehingga membuat pembaca 'mengangguk', penasaran, bingung, atau mencari jawaban.

#1 Bahasa Milton
Bahasa Milton adalah bahasa yang menggiring seseorang menuju gelombang alfa, yaitu gelombang pikiran yang tepat untuk kita masukkan sugesti. Bahasa ini harus dimulai dengan:
  • Generalisasi (Cth: Mayoritas Pengusaha...)
  • Penggunaan kata yang unspecified/tidak spesifik (Cth: Mereka ini tidak mau, anu...)
  • Dan bisa juga dengan memberikan mereka pilihan untuk berkata 'Ya' (Cth: Mungkin anda pernah merasakan/akan mengalami)
Bahasa hypnosis ini adalah bahasa percakapan, bukan bahasa baku. Maka pergunakanlah bahasa yang mereka pahami. Didalam Bahasa Milton, kata-kata yang digunakan dalam script hypnosis justru 'Sengaja dibuat kabur' penyampaiannya agar berlaku pada hampir semua kondisi pembaca. Tujuannya adalah menciptakan 'Anggukan Universal' dan juga agar pembaca dapat menterjemahkan sesuai dengan pengalamannya. 

#2 Macam-macam Induksi

a. Pacing-Leading
Pacing-Leading ini tujuannya adalah membangun kesamaan, baik secara induksi (Visual-Audio-Kinesthetic), interest, keadaan, tren, sehingga membuat pembaca merasa akrab dan timbul kepercayaan.
Contoh: Apakah anda pernah merasa diremehkan? (Kesamaan keadaan), Saat mereka mencela anda? (A-K), atau saat status mereka menyindir anda? (V)

b. Naturally
Naturally menceritakan kronologis suatu kejadian, proses, kegiatan yang menggiring pembaca untuk mengikuti alur cerita tanpa putus. Naturally ini perlu persiapan yang matang, seperti kata pepatah 'Victory love preparation'. 
Contoh: Ceritakan kejadian (cowo berantem sama cewenya, ceritakan secara detail, lalu lakukan promosi pada ujungnya), atau Ceritakan proses (Belajar sepeda, detail, lalu masukkan pesan). 
Kelemahan Induksi Naturally ini terkadang cenderung membuat orang bosan, terutama bagi yang belum mengenal kita.

c. Pattern Interruption (Perusakan Pola)
Teknik ini 'memutus alur' pemikiran orang terhadap suatu kezaliman, diluar kebiasaan terhadap suatu proses atau kegiatan, sehingga membuat pembaca sejenak terpana/kaget, kemudian digiring ke script berikutnya.
Didalam bahasa percakapan, tekhnik induksi ini dinamakan Handsick Interruption, yaitu melakukan kegiatan diluar kebiasaan, agar masuk ke kondisi trance. 

d. Confusion (Membuat bingung)
Yaitu menggiring pembaca untuk masuk kedalam fase bingung, bisa dengan melempar suatu pertanyaan atau pernyataan yang membuat orang bingung, bertanya-tanya dan mencari jawaban. Orang yang melakukan tekhnik confusion ini harus memiliki personal power agar kata-katanya bisa diterima.
Contoh: Buat sebuah keraguan, lalu masukkan induksi/utility/finishing. Bikin sebuah pertanyaan yang ambiguity, seperti 'Kenapa beo itu merah?'. 
Pertanyaan confuse ini gak harus nyambung dengan utilisasi, yang penting harus fokus dan bisa bawa ke gerbang trance. 

e. My Friend John
Maksudnya disini adalah 'Mengecap' tidak langsung, dengan menggunakan kutipan, riset, data, dan testimoni orang lain untuk posisi produk kita. Bahkan dengan simbol tanda kutip ("..") saja pembaca sudah masuk ke gerbang trance. Jika menggunakan seseorang, carilah seseorang yang memiliki Personal Power. 

f. Personal Power
Adalah seseorang yang ditokohkan atau diagungkan akan menembus gerbang bawah sadar, seolah apa yang dikatakan selalu benar. 
Ada banyak contoh orang yang memiliki Personal Power ini, kalau diluar negeri ada Steve Jobs sementara di Indonesia punya Om Bob Sadino. 

Itulah tadi 6 Tekhnik Induksi yang bisa digunakan didalam Copywriting. Yang terpenting disini gunakanlah repetition (pengulangan) terus menerus, karna 1 pesan yang diulang terus menerus dengan cara yang sama ataupun berbeda, akan tertanam dibawah sadar. Gunakanlah kreativitas dan sedikit surpirse agar bisa menarik perhatian calon pelanggan.

Sedikit tambahan, kita juga bisa gunakan Induksi Spiritual. Contohnya: (Dalam 30 hari, Alhamdulillah saya mencapai omset...), karna ini akan menunjukkan rasa syukur kita atas apa yang telah kita capai. 

Tapi ingat ya, ilmu Induksi dalam Copywriting ini bukan dipakai untuk kejahatan. Ilmu ini fungsinya sebagai penarik pelanggan agar melihat produk kita yang benar-benar bermanfaat bagi mereka.

Layaknya manusia biasa, ilmu copywriting ini selain memiliki kelebihan juga terdapat beberapa kekurangan. Diantaranya adalah mulai transparan sehingga pembaca sudah mengetahui polanya, serta terjadi perang value didalam diri kita sendiri.

Yang sebaiknya kita lakukan didalam copywriting ini adalah tanamkan value sebanyak mungkin dibenak customer. Seperti kata Steve Jobs, 'Marketing is about value'. Seberapa banyak value yang sudah teman-teman tanamkan dibenak pelanggan ketika melakukan promosi? Tahukah teman-teman bahwa giving is the best communication?

Maka dari itu berikanlah value dengan tulus, agar tidak terlihat kita sedang melakukan trik. Karna sebaik-baiknya trik adalah no trik, dan sebaik-baiknya negotiation adalah no negotiation.


Transformasi dari Teknisi, Manajer, dan Entrepreneur

Berdasarkan survey pada 1 juta UKM di US tahun 1980, menyatakan bahwa:

40% UKM jatuh/tutup ditahun ke-2
80% UKM jatuh/tutup ditahun ke-5
96% UKM jatuh/tutup ditahun ke-10
Dan Hanya 4% yang mampu bertahan

Apakah yang membedakannya? Yaitu sang pemilik bisnis tidak bertransformasi dari sebagai Teknisi-Manajer-Entrepreneur. Normalnya dalam menjalankan usaha kita turun langsung sebagai teknisinya pada tahap awal. Ketika usaha kita sudah mulai bertumbuh, mulailah delegasikan pekerjaan kita sehingga kita bisa naik ke lewvel manajer. Dan disaat semua sudah berjalan sebagai sebuah sistem, maka kita akan naik level lagi sebagai seorang Entrepreneur yang fokus kepada pengembangan dan diversifikasi usaha kita. Memang untuk naik ke tahapan tersebut sangat tidak mudah dan beragam cobaannya, tapi bukan Entrepreneur namanya kalau ia berhenti sebelum mencapai goal-nya. 


Contoh sederhananya, sebut saja ada sebuah bengkel yang bernama 'Bengkel Dodo'. Dodo sebagai pemilik bengkel ini merupakan teknisi yang handal dan sudah memiliki banyak pelanggan. Semakin hari semakin ramai pelanggan yang ingin service di bengkel Dodo ini, sehingga ada masanya dia tidak sanggup melayani semua pelanggan, dan kemudian ia jatuhsakit sehingga membuat bengkelnya ditutup selama beberapa hari.

Tak jauh dari bengkel Dodo, didirikanlah sebuah bengkel yang dinamakan 'Bengkel Agung'. Berbeda dengan Dodo, Bengkel Agung ini terus melakukan transformasi, meskipun pada awalnya Agung sendiri yang menjadi teknisi, namun ketika melihat bengkelnya semakin besar Agung mulai merekrut beberapa teknisi lainnya untuk mendelegasikan tugas Agung tersebut, ditambah dengan pelayanan yang ramah dengan memberikan fasilitas minuman gratis serta wifi, yang membuat pelanggan betah meskipun menunggu lama. Hal yang membuat para pelanggan Bengkel Dodo pindah menuju Bengkel Agung ini.

Beberapa tahun berikutnya, dengan bengkel yang semakin besar dan teknisi yang semakin banyak Agung bertransformasi menjadi Entrepreneur. Tugas-tugas teknis didalam bengkel sudah didelegasikan kepada karyawannya, sehingga tugas Agung selanjutnya adalah membuka cabang bengkel yang baru, menjalin network, bertemu dengan calon investor, serta juga berinvestasi untuk mengamankan uang yang ia miliki.

Dari contoh studi diatas, dapat diambil pelajaran bahwa jangan terlalu berlama-lama mengurusi bisnis kita sendirian. Pasang target sampai kapan kita melakukannya sendiri dan tentukan momen yang tepat kapan kita mulai untuk mendelegasikan pekerjaan, hingga benar-benar menjadi seorang Entrepreneur yang sudah memiliki sistem dalam bisnis, sehingga fokus kedepannya adalah memperbesar bisnis kita. 

Perbedaan antara Teknisi-Manajer-Entrepreneur ini adalah:
  • Teknisi => Bekerja dimasa sekarang (Cth: Koki, montir, Banci di salon, dll)
  • Manajer => Bekerja dimasa lalu (Berdasarkan data, kejadian, laporan keuangan, laba rugi, dll)
  • Entrepreneur => Bekerja dimasa depan (Kerjanya jalan-jalan, ke pameran, pusat keramaian, seminar, networking, dll karna fokusnya adalah mencari peluang baru)
Istilahnya, jika Teknisi mengatakan 'Gak ada gua gak jalan' (menepuk dada), Manajer mengatakan 'Gak ada kamu, gak jalan' (menepuk bahu orang lain dengan merekrut teknisi, sales, admin), sementara si Entrepreneur mengatakan, 'Kamu lebih tau, bagaimana harus jalan' (meng-hire para manajer yang memimpin para teknisi).

Sumber: Webminar dan Buku Mas Jaya Setiabudi

Wednesday 26 July 2017

Merekrut Tim Bagus dan Tepat Berdasarkan Kepribadian


Didalam berbisnis, kita tidak bisa mengerjakan semuanya secara sendiri, terutama bagi bisnisnya yang sudah mulai berkembang dan membutuhkan bantuan tim agar lebih produktif dan mempercepat pertumbuhan bisnis. Seperti yang dikatakan oleh salah satu mentor, bahwa didalam bisnis tidak ada Superman, yang ada haruslah Superteam, yaitu sebuah tim yang solid dan saling mengisi satu sama lain.

Memang sih, untuk diawal kita pasti sulit untuk membangun tim karna belum memiliki finansial yang kuat. Tetapi kita juga harus menentukan sampai kapan kita harus mengerjakannya sendiri, dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk menambah tim setelah target profitnya tercapai.

Tetapi, dalam memilih tim, kita tidak bisa merekrut orang-orang baru tanpa menentukan kriterianya, yang ada bisnis kita bisa tambah kacau. Maka dari itu harus ada standarisasi dalam menentukan anggota baru yang akan direkrut. Dan berikut adalah penjelasan bagaimana merekrut tim dalam bisnis berdasarkan psikologis-nya yang pernah dijelaskan oleh Juragan Bisnis Mas Jaya Setiabudi.


Dalam bisnis, kita harus menemukan 'The right man in the right place'. Karna orang yang bagus saja belum tentu tepat dan produktif untuk mengisi posisi yang dibutuhkan dalam bisnis kita tersebut. Maka dari itu kita harus cek 360 derajat calon partner dalam tim ini apakah ia benar-benar orang yang dibutuhkan.

Yang pertama-tama kita bisa baca ia secara offline, yaitu ketika wawancara. Diantaranya:
  • Aura Wajah. Karena bawah sadar menangkap kesan, bukan pesan
  • Tata Krama. Bila ia tanya gaji duluan = menuntut hak dulu sebelum kewajiban
  • Konsistensi Informasi. Kalau berubah-ubah berarti ada yang disembunyikannya
  • Cek tempat kerja sebelumnya
Selanjutnya baca secara online :
  • Cek akurat sosmed-nya
  • Cek postingan, share, like, comment
  • Cek teman yang paling sering interaksi
Untuk membaca kepribadiannya, kita bisa gunakan panduan dari buku yang berjudul Personality Plus, yaitu 4 Kepribadian mencari posisi yang tepat:

  1. SANGUINIS (Ceria) => Dominan otak kanan (Kanan imajinasi, kiri memori), Do then Thing, Berbicara bertindak berjalan lebih cepat dibanding rata-rata, kerja diluar.KEBIASAAN: Tertawa lebar, pelupa, kamar berantakan, rapi sesekali, ekstrovert, gak bisa tahan sesuatu, full collour.
    PEKERJAAN yg cocok: Sales, Pedagang, Tipe Star, aktor, dll.
  2. KOLERIS (Kuat) => Dominan otak kanan, Do then thing (Reaktif), Ada penekanan pada intonasi suaranya, kerja diluar.
    KEBIASAAN: Intonasi menekan, tatapan mata tajam, to the point, ego nya kuat, orientasi tujuan tinggi (bisa berubah menjadi tiga tipe lainnya)
    PEKERJAAN yang cocok: Manajer, Mandor, Pemimpin
  3. Melankolis (Sempurna) => Dominan otak kiri, Think then do, kerja didalam. Cenderung lambat dalam menyusun agar sistematis dan sempurna, teliti dan jarang salah, cenderung pendiam, introvert.PEKERJAAN yg cocok: Kasir, Akunting, Quality Control (QC)
  4. Plegmatis (Damai) => Polos, pendengar yang baik, empati tinggi, gak suka konfrontasi dan cenderung ngalah.PEKERJAAN yg cocok: Admin, Produksi, Komputer.

Ada juga sebuah teori yang menjelaskan dengan kata DISC => Dominant (Koleris), Influence (Sanguins), Steady (Plegmatis), dan Copies (Melankolis). Yang terbaik adalah pilihlah partner yang bisa mengimbangi satu sama lainnya.

Perlu disebutkan bahwa setiap profesi punya CIRI-CIRI keharusan:

1. Salesman: Sangunis – Plegmatis
Ciri-ciri keharusan: Supel, Empati, Pendengar aktif (agar closing), Extrovert, Gak betah duduk lama.
Ketika wawancara:
  • Ajak bicara, cepat nyambung, banyak mencari kesamaan
  • Pengambil pena yang reaktif
  • Mau bercerita ‘agak pribadi
  • Pendengar dan penanya yang baik
  • Bahasa tubuh mirroring

2. PR, CS => Plegmatis, Sanguinis
Ciri-ciri keharusan: Ramah terkontrol, empati, pendengar yang baik, sabar.
Ketika wawancara:
  • Saat bicara menyejukkan, intonasi tenang, sikap melayani
  • Pengambil pena yang responsif
  • Cenderung diam dan menggali percakapan lawan
  • Betah mendengarkan unek-unek
  • Ekspresi wajah tenang dan stabil

3. Kasir, KPI => Perfeksionis, bukan pengambil pena
Ciri-ciri keharusan: Teliti, Kaku.
Ketika wawancara:

  • Lihat lamaran kerja, harus konsisten tabulasi, spasi, tanda baca, nyaris tak ada salah
  • Pakaian dan penampilan konservatif, kalem
  • Senyum simpul (sedikit)
  • Mimik muka nyaris tanpa ekspresi
  • Bicara tertapa rapi

Bagaimana menentukan orang tersebut cocok dibagian dalam atau luar? Gunakanlah Pertanyaan Penguji, seperti:

"Kebetulan ada 2 posisi di perusahaan kita, bagian dalam yaitu administrasi, akunting, customer service, dan bagian luar yaitu sales, collector, delivery. Mau pilih yang mana?" 

Jika dia melamar bagian dalam, tetapi hasil tes (DISC + Wawancara) ternyata cocoknya bagian luar, maka jangan diterima!! Begitu juga sebaliknya.

Dan yang terakhir, JANGAN bayar orang dibawah angka kebutuhannya, kemungkinan besar dia akan maling fasilitas, waktu, dll. Berikanlah dia angka yang cukup sesuai dengan kebutuhannya.

Panduan Menjalankan Toko Online Yukbisnis

Yukbisnis merupakan platform toko online terlengkap di Indonesia yang menjadi pilihan yang tepat bagi para UKM yang go online. Karena selain menyediakan platform toko online, Yukbisnis juga adalah sebuah komunitas tempat sharing-nya para pebisnis online. Dengan seringnya kopdar, seminar dan training langsung dengan para mentor, akan membuat  para member semakin cepat untuk paham dalam menjalankan toko online nya.


Teman-teman yang ingin mendaftar, tinggal buka Yukbisnis.com dan isi biodata serta nama apa yang akan teman-teman pilih untuk toko online nya. Setelah mendaftar, kita langsung bisa mengakses video tutorial bagaimana menjalankan toko online tersebut. 

Berikut adalah poin-poin utama dari Modul 6 Video yang dinamakan ABC Toko Online tersebut:

Modul 1 ( Sudah punya toko online, lalu ngapain? )
#1 Jual Produk yang jelas laris (Cek di Marketplace, Sosmed, Potential Market, Google Trend)
#2 Tentukan target market, giring mereka menuju toko online
#3 Manfaatkan sosmed, kumpulkan target market, giring menuju toko online
#4 Manfaatkan SEO
#5 Manfaatkan iklan berbayar
#6 Buat mereka supaya membeli
#7 Foto produk yang menggoda, deskripsi menjual, design harga yang  pas, penawaran yang manis
#8 Pemain lama, giring target market menuju toko online

Modul 2 ( Bagaimana jika belum punya produk? )
#1 Reseller atau Dropshipper

  • Kumpulkan sebagian profit untuk menjadi modal, sehingga di kemudian hari bisa menciptakan produk dan membuka peluang reseller/dropshipper
#2 Gunakan nama toko sendiri

Modul 3 (Tampilan Toko Online)
#1 Buat pengunjung toko online betah berada di toko online
#2 Perbaiki tampilan toko online
#3 Tema yang bagus, slider dengan warna yang cerah, foto produk yang bagus, artikel di toko online
#4 Setting theme, slider. (Canva.com, design ukuran gambar)

Modul 4 ( Foto Produk yang Menggoda )
#1 Why: 80% konsumen dapat dirangsang perhatiannya dari visual, kesan pertama
#2 Agar toko laris, perlu 2 hal:
-         Mendatangkan pengunjung sebanyak-banyaknya (Traffic)
-         Merubah pelanggan menjadi pembeli
#3 Foto produk adalah pemicu konversi
#4 Digabungkan dengan Copywriting
#5 Langkah foto:

  • Gunakan kamera yang focus
  • Intensitas cahaya yang baik
  • Foto yang natural dan beda dari yang lain
  • Tambahkan property
  • Ambil angel yang bagus
  • Gunakan model yang sesuai
  • Edit Sedikit (Photoscape)

Modul 5 ( Membuat Deskripsi Produk )
#1 Dua faktor laris toko online:

  • Mendatangkan pengunjung sebanyak-banyaknya (Traffic)
  • Mengubah pengunjung menjadi pembeli (Konversi)
#2 Deskripsi yang menjual adalah salah satu pemicu konversi (unsur copywriting)

  • Buka contohnya di bit.ly/rekamanbosminarcopy1
#3 Enam faktor yang mendorong orang mau membeli produk di toko online:

  • Kejelasan informasi
  • Manfaat yang didapat
  • Kualitas yang baik
  • Keuntungan yang didapat konsumen
  • Pembeli gak mau rugi
  • Kemudahan transaksi
#4 Masukkan kata kunci diawal dan diakhir kalimat
#5 Deskripsi: Judul (bold), keuntungan, info produk, kemudahan order (via tombol beli/bbm/Line), call to action (beli sekarang)
#6 SEO dan Meta SEO

Modul 6 ( Riset Kata Kunci untuk SEO )
#1 Kata kunci adalah yang dimanfaatkan untuk SEO
#2 “Keyword” adalah  kunci nya. Contoh: “Jual sepatu futsal murah”, “Toko online sepatu futsal”
#3 Setelah keyword didapat, masukkan kedalam settingan SEO Yukbisnis
#4 adwords.google.com/keywordplanner
#5 Allintitle: Sepatu futsal murah

Itulah tadi pon-poin utama dari modul tutorial penggunaan Toko Online dari Yukbisnis. Tunggu apalagi teman-teman, segera daftar dan langsung praktekkan ilmu bisnis online teman-teman ya.  

Solusi Kekurangan Modal dalam Bisnis

Materi ini berasal dari webminar-nya Mas Jaya Setiabudi, yang berjudul:
"Alternatif Permodalan Non-Bank dan Partnership"

Bagi banyak orang, masalah terbesar dalam berbisnis itu adalah modal. Khususnya buat teman-teman yang sudah memulai bisnis, meskipun bisnisnya mengalami pertumbuhan tetapi keuntungannya belum menutupi cost dari bisnis tersebut, sehingga membuat sang pemilik membutuhkan modal.



Maka dari itu disini kita akan membahas alternatif permodalan, baik itu melalui investor ataupun partnership. Berikut adalah cuplikannya:

Permodalan dan Partnership

Pertama-tama kita harus memiliki mindset bahwa, "Solusi dari kurang modal, tak selalu berwujud duit". Karna selain duit, masih ada beberapa hal yang menjadi modal kita, seperti Kredibilitas, Reputasi, dan Negosiasi. 

Bagaimana cara memulai bisnis tanpa modal? Sedikit kita kupas salah satu materi dari buku The Power of Kepepet, yaitu membuat Bisnis Plan. Studi kasus disini adalah membuat Bisnis Plan Waterboom. Dalam Bisnis Plan tersebut, yang pertama-tama kita buat adalah apa saja keperluannya, seperti tanah, kontraktor, perlengkapan, manajer, karyawan, dll. Kemudian kita mulai bergerak mencari detail hal yang diperlukan tersebut. Disini kita akan menemukan solusinya yaitu mempertajam skill negosiasi, meminjam dengan bank, meminjam teman/saudara, dan membangun reputasi kita kepada orang-orang.


Kembali ke fokus utama kita ya, yaitu Alternatif Permodalan Non-Bank. Beberapa alternatif tersebut adalah:

a. Investor
Dengan cara menjual sebagian saham. Ada terdapat banyak macam investor, salah satunya adalah Angle Investor. Angle Investor adalah investor yang masuk disaat kita belum punya bisnis yang berjalan sama sekali. Kemudian selanjutnya ada Private Investor, yaitu Investor Perorangan yang sudah mengenal kita dengan baik dan mempercayakan uangnya kepada kita.


b.Sponsor

Apakah traffic kita berarti bagi institusi tertentu? Contohnya: Jualan busana muslim, bikin event yang berhubungan dengan specific target market (seperti Tausyiah, dll)


c. Barter
Nggak tunai, berupa barang ataupun jasa pun jadi. Contoh: Sewa stand, barter dengan cara traffic ataupun training karyawan.

d. Nego Gratis
Sewa tempat, pasang iklan, agar bisa di nego untuk mengurangi pengeluaran.

e. Bayar Mundur
Membuat cashflow positif, sambil menunggu pemasukan/payment.

f. Pre-Order
Jual barang, bayat dimuka, lalu produksi.

g. Jual Stok Murah
Karna tunai/cash lebih penting daripada laba semu. (Baca Bab 2 buku Kitab anti Bangkrut)

Seringkali penghambatnya adalah 'Keserakahan Sendiri'.

Untuk mendapatkan detail apa saja yang bisa dihemat, kita bisa membuat Data Rincian Pengeluaran beserta Solusinya, seperti:

a. Sewa Tempat
Solusi: Nego gratis, gunakan sistem bayar mundur atau barter

b. Operasional
Solusi: Ada yang bisa di 'Variabel' kan?

c. Promosi
Solusi: Buat event sendiri dan cari sponsor

d. Renovasi
Solusi: Gunakan skill negosiasi untuk bayar mundur

e. Pemasaran (Sales)
Solusi: Rekrut Affiliate, reseller dan dropshipper


Kita masuk ke tahap selanjutnya ya, yaitu Mindset Investor. Diantaranya adalah:

  • Invest karna 'kelebihan uang' (mengendap) sehingga menghambat perputaran perekonomian
  • Mau menanggung 'resiko kerugian', dan niatkan untuk ibadah
  • Distribusikan investasi, 'jangan hanya tanam di 1 lubang', kecuali ikut melototin lubangnya. 

Ingatlah bahwa semua investasi ada resikonya, gak investasi pun berisiko. Agar lebih aman sebaiknya distribusikan resiko dan rezeki bersama kawan (Invest bareng).

Kalau yang ini adalah Mindset Pengelola, diantaranya:

  • Harus fokus!! Jaga amanah dan kredibilitas
  • Niatkan untuk 'berbagi & bersaudara', bukan hanya memanfaatkan sementara (oportunis)
  • Adil & Transparan, karna Kredibilitas lebih penting
  • Jangan menawarkan terlalu muluk, 'Apa adanya', lengkap dengan resikonya
  • Pinjam dengan 'Agunan'. Contoh: BPKB Mobil, jika tidak dapat dilunasi ambil agunan
  • Bagi kepemilikan saham. Untung bagi untung, rugi bagi rugi. Adil!!
  • 'Hindari kerjasama bagi hasil' (Tanpa agunan), terutama dengan perorangan, jika tak sesuai hasil, apakah investor mau tanggung jawab kerugian?



Kalau untuk Partnership, mindset-nya adalah:

  • Seperti menikah, bersiaplah menerima apa adanya. Terutama kekurangan, bukan hanya kelebihan
  • Bikin kesepakatan secara tertulis, kalau bisa menggunakan notaris agar lebih mengesahkan
  • Bagikan sedikit saham, saling berbagi intinya. Bahkan seorang Jack Ma terakhir pada 2015 lalu hanya memiliki 7% saham di Alibaba
  • Jika permintaan sudah sangat banyak sehingga membuat kita kekurangan modal, ini saat yang tepat untuk memasukkan investor
  • Pertahankan track record kredibilitas, pastikan diri agar investor yang menwarkan ke bisnis kita
  • Jika calon investor ingin ikut aktif untuk mengambil keputusan dalam bisnis kita, perhatikan 'karakteristik partner'-nya, karna bisa jadi dia adalah orang tepat untuk melengkapi puzzle kita

Didalam Partnership, kita harus mengetahui karakteristik dari partner kita tersebut. Berikut adalah 5 macam Partner:

a. Management Partner, yaitu partner yang punya skill manajemen
b. Network Partner, Partner yang punya skill dalam membangun jaringan
c. Investment Partner, Partner yang memiliki dana atau relasi investor
d. Skill Partner, Partner yang memiliki skill utama dalam bisnis ktia
e. Entrepreneur Partner, atau disebut juga Leadership Partner, yaitu Partner yang menghubungkan keempat partner lainnya

Yang terakhir, manakah yang lebih baik antara kita mengerjakan bisnis secara sendiri atau mengerjakannya bersama tim? Itu semua balik ke pribadi kita masing-masing, mau pilih yang mana. Karna tidak ada yang salah ketika kita mengambil keputusan dalam bisnis, yang ada hanyalah konsekuensi dari pilihan kita tersebut, apakah teman-teman sudah siap?


Kita bisa belajar dari 2 pengusaha besar di Indonesia, yaitu Om Bob Sadino dan Sandiaga Uno. Mereka berdua sama-sama sukses dalam menjalankan bisnis mereka meskipun memiliki prinsip yang berbeda. Jika Sandiaga Uno dalam setiap bisnisnya selalu berpartner dan berkolaborasi dengan banyak orang, Om Bob Sadino lebih memilih untuk mengerjakannya sendiri. Karna Om Bob ini memiliki personal power dan leadership yang bagus, sehingga membuatnya bisa membesarkan bisnisnya sendiri dan membuat karyawan serta pelanggannya tetap loyal. Sekali lagi, itu balik lagi kepada kita untuk memilih yang mana dan siap atas konsekuensinya.  

Itulah tadi cuplikan dari webminar yang diadakan oleh founder-nya Yukbisnis.com yaitu Mas Jaya Setiabudi. Buat teman-teman yang ingin nonton video webminarnya, bisa buka link dibawah ini:


Saturday 22 July 2017

5 Tangga Bisnis

"Karna bisnis itu seperti menaiki tangga, ada tahap-tahapannya. Masing-masing tahapan ada ilmunya"

Ibarat menaiki tangga, pasti kita mulai dari bawah menuju keatas. Seperti itulah bisnis, untuk tahap memulainya kita akan menaiki tangga yang terbawah, kemudian naik pelan-pelan menuju keatas. Disetiap tangga yang kita tempuh, butuh ilmu yang sesuai untuk mengatasi setiap problem yang akan kita hadapi. Maka dari itu, artikel berjudul 5 Tangga Bisnis ini sangat cocok sebagai pedoman buat teman-teman yang sedang merintis bisnisnya dari tangga yang terbawah.

Sebenarnya tidak ada yang benar ataupun salah dalam metode bisnis, yang ada adalah konsekuensi dari tindakan-tindakan yang kita pilih. 5 Tangga bisnis merupakan tahapan sebagai pedoman untuk menjawab pertanyaan "Mau kemana, sekarang dimana, lewat mana yang terdekat, apa yang harus dipelajari sekarang?" dalam bisnis.


Berikut adalah 5 tahapannya beserta poin-poin pentingnya:

1. Starting
Untuk tahapan pertama merintis bisnis, jangan terlalu banyak teori, semakin banyak teori akan semakin takut untuk memulai. Untuk usaha pertama, jangan banyak berhitung. Cari cara secepat mungkin sebelum momentumnya drop.

Belajar memulai usaha dengan modal seminimum mungkin, karna akan berpengaruh pada pola pikir sebagai pengusaha. Fokuskan 80% upaya pada penjualan atau menguasai pasar, hindari ribetnya produksi, genjot promosi, ratakan area distribusi. Lalu genjot omset dengan pembayaran yang bagus. Margin boleh tipis, yang penting pembayaran lancar. Kemudian selanjutnya raih angka impas operasional (BEP) secepat mungkin. 

Fokus materi pada tahap  Starting ini adalah:
a. Entrepreneur Mindset
b. Basic Negotiation
c. Selling Skill
d. Uji Ngangenin: Ide > Uji > Evaluasi > Perbaiki >Uji hingga ngangenin
e. Packaging for UKM
f. Merk yang Ngetop
g. Sistem ‘distribusi=promosi’ untuk pemula
h. Strategi harga ke distributor (reseller)
i. Viral Marketing
j. Menata keuangan yang sederhana
k. Badan hukum, perijinan, merk dagang

2. Profiting
Setelah fase ‘survive’ dilalui, lalu masuk kedalam fase maksimalkan keuntungan. Masih fokus ke pemasaran, namun lebih dipertajam dengan ‘pos keuntungan dari mana? Menambah prospek? Menaikkan nilai konversi? Membuat pelanggan beli lebih sering? Menaikkan angka pembelian tiap kunjungan? Atau menaikkan margin?’

Karna penghasilan sudah mulai lancar dan besar, pengelolaan keuangan adalah kebutuhan mutlak. Seiring naiknya omset, maka pertambahan tim juga naik, saatnya belajar merekrut dan mengelola tim.

Fokus materi pada tahap Profiting ini adalah:
a. Memaksimalkan Profit (Baca 5 Pos Menaikkan Profit)
b. Profiling; Mulai menganalisa data penjualan: Siapa spesifik target pasar? Dimana mereka biasa berkumpul?
c. Accounting for Business owner
d. Alternatif permodalan
e. Basic Administration
f. Recruitment & Training (SDM)
g. Team Building

3. Systemizing
Tahap selanjutnya adalah tahap penyempurnaan sistem. Tahap ini adalah bagaimana caranya membuat sistem dalam bisnis. Inilah saatnya dimana bisnisnya jalan, owner-nya jalan-jalan. Inti dari sistem adalah mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan agar mudah diduplikasi dan sebagai acuan standarisasi.

Pada tahap ini, diperlukan seorang pemimpin yang terasah kemampuan leadership-nya. Karna segala aturan dalam perusahaan mustahil berjalan dengan harmonis, tanpa kepemimpinan yang benar. Seorang leader adalah yang merumuskan visi dan misi yang membumi. Dia juga yang akan melakukan Lean Process, merampingkan proses yang belum disistemkan. 

Kemudian leader juga harus membuat:
a. Process Flow, menggambarkan alur proses perusahaan
b. Dasar pembuatan SOP, mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan
c. KPI, Indokator kerja benar
d. 4 sektor sistemasi

4. Multiplying
Setelah sistem teruji, saatnya menduplikasi kesuksesan bisnis ke wilayah lainnya. Bentuknya bisa jadi cabang, franchise, lisensi, stokis, dan lainnya. Tetapi jangan sampai sistem yang belum teruji, tapi sudah terburu dijual belikan akan mencideerai orang lain, kemudian mencoreng kredibilitas diri.

Franchise bukan satu-satunya opsi dalam langkah Multiplikasi. Bahkan pikirkan 7 kali untuk mengembangkan bisnis dengan sistem franchise, karna faktornya bukan menyangkut wilayah kekuasaan kita lagi, namun wilayah diluar kuasa kita, yaitu perilaku para franchisee.

Multiplikasi adalah sarana untuk melebarkan sayap distribusi. Maka dari itu perlu dipelajari materi lanjutan tentang alternatif saluran distribusi yang cocok untuk produk atau jasa kita (Bab 5 BLL, Saluran D=P).

Fokus dari materi MULTIPLYING adalah:
a. Etika Bisnis; Agar bisnis bukan mencari untung diatas penderitaan orang lain.
b. Advanced Distribution
c. Distribution Center
d. Supply Chain Management
e. Technology & Software
f. Kerjasama & Legalitas
g. Jebakan-jebakan hukum

5. Investing
Fase Investing ini adalah fase uang menghasilkan uang, namun tanpa ilmu yang tepat uang akan hilang. Jika telah mampu meniti tangga bisnis 4 tahap sebelumnya, bukan dengan cara melompat tangga, maka semestinya keilmuan analisa usaha kita udah cukup mumpuni.

Namun sesuai kata pepatah, “I know what to do, but I don’t do what I know”.  Karna terlalu tergiur dengan keuntungan besar, tanpa mengukur resiko di belakangnya. Apa yang kita raih dalam 10 tahun bisa hilang dalam 1 kali investasi, jika tak paham aturan.

Dalam fase ini, kita akan lebih banyak memiliki waktu untuk kegiatan sosial, karna penghasilan pasif telah mengalir dan akan terus mengalir. Fokus dari materi tahap Investing ini adalah:
a. Mindset Investor
b. Exit Plan
c. 3 Pos investasi (Bab 3. Tak Terduga buku KAB)
d. Valuasi Bisnis
e. Ekspansi kemana? (Hulu Hilir)
f. Jual Beli Bisnis
g. Venture Capital
h. Social Responsibility


Dan yang terakhir, “Ingatlah bahwa bisnis hanyalah kendaraan atau saran untuk mencapai tujuan. Surga adalah tujuan yang sesungguhnya. Jangan sampai kita terlena oleh kendaraan dan melupakan tujuan kita” :) 

Sumber ide: Yukbisnis.com 

Ada yang ingin kuliah ke luar negeri tapi masih memperbaiki bahasa Inggrisnya?

Berikut coba kami ulas tips-tips penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris: 1.        Jangan pernah bilang tidak bisa bahas...