Saturday 22 July 2017

5 Tangga Bisnis

"Karna bisnis itu seperti menaiki tangga, ada tahap-tahapannya. Masing-masing tahapan ada ilmunya"

Ibarat menaiki tangga, pasti kita mulai dari bawah menuju keatas. Seperti itulah bisnis, untuk tahap memulainya kita akan menaiki tangga yang terbawah, kemudian naik pelan-pelan menuju keatas. Disetiap tangga yang kita tempuh, butuh ilmu yang sesuai untuk mengatasi setiap problem yang akan kita hadapi. Maka dari itu, artikel berjudul 5 Tangga Bisnis ini sangat cocok sebagai pedoman buat teman-teman yang sedang merintis bisnisnya dari tangga yang terbawah.

Sebenarnya tidak ada yang benar ataupun salah dalam metode bisnis, yang ada adalah konsekuensi dari tindakan-tindakan yang kita pilih. 5 Tangga bisnis merupakan tahapan sebagai pedoman untuk menjawab pertanyaan "Mau kemana, sekarang dimana, lewat mana yang terdekat, apa yang harus dipelajari sekarang?" dalam bisnis.


Berikut adalah 5 tahapannya beserta poin-poin pentingnya:

1. Starting
Untuk tahapan pertama merintis bisnis, jangan terlalu banyak teori, semakin banyak teori akan semakin takut untuk memulai. Untuk usaha pertama, jangan banyak berhitung. Cari cara secepat mungkin sebelum momentumnya drop.

Belajar memulai usaha dengan modal seminimum mungkin, karna akan berpengaruh pada pola pikir sebagai pengusaha. Fokuskan 80% upaya pada penjualan atau menguasai pasar, hindari ribetnya produksi, genjot promosi, ratakan area distribusi. Lalu genjot omset dengan pembayaran yang bagus. Margin boleh tipis, yang penting pembayaran lancar. Kemudian selanjutnya raih angka impas operasional (BEP) secepat mungkin. 

Fokus materi pada tahap  Starting ini adalah:
a. Entrepreneur Mindset
b. Basic Negotiation
c. Selling Skill
d. Uji Ngangenin: Ide > Uji > Evaluasi > Perbaiki >Uji hingga ngangenin
e. Packaging for UKM
f. Merk yang Ngetop
g. Sistem ‘distribusi=promosi’ untuk pemula
h. Strategi harga ke distributor (reseller)
i. Viral Marketing
j. Menata keuangan yang sederhana
k. Badan hukum, perijinan, merk dagang

2. Profiting
Setelah fase ‘survive’ dilalui, lalu masuk kedalam fase maksimalkan keuntungan. Masih fokus ke pemasaran, namun lebih dipertajam dengan ‘pos keuntungan dari mana? Menambah prospek? Menaikkan nilai konversi? Membuat pelanggan beli lebih sering? Menaikkan angka pembelian tiap kunjungan? Atau menaikkan margin?’

Karna penghasilan sudah mulai lancar dan besar, pengelolaan keuangan adalah kebutuhan mutlak. Seiring naiknya omset, maka pertambahan tim juga naik, saatnya belajar merekrut dan mengelola tim.

Fokus materi pada tahap Profiting ini adalah:
a. Memaksimalkan Profit (Baca 5 Pos Menaikkan Profit)
b. Profiling; Mulai menganalisa data penjualan: Siapa spesifik target pasar? Dimana mereka biasa berkumpul?
c. Accounting for Business owner
d. Alternatif permodalan
e. Basic Administration
f. Recruitment & Training (SDM)
g. Team Building

3. Systemizing
Tahap selanjutnya adalah tahap penyempurnaan sistem. Tahap ini adalah bagaimana caranya membuat sistem dalam bisnis. Inilah saatnya dimana bisnisnya jalan, owner-nya jalan-jalan. Inti dari sistem adalah mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan agar mudah diduplikasi dan sebagai acuan standarisasi.

Pada tahap ini, diperlukan seorang pemimpin yang terasah kemampuan leadership-nya. Karna segala aturan dalam perusahaan mustahil berjalan dengan harmonis, tanpa kepemimpinan yang benar. Seorang leader adalah yang merumuskan visi dan misi yang membumi. Dia juga yang akan melakukan Lean Process, merampingkan proses yang belum disistemkan. 

Kemudian leader juga harus membuat:
a. Process Flow, menggambarkan alur proses perusahaan
b. Dasar pembuatan SOP, mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan
c. KPI, Indokator kerja benar
d. 4 sektor sistemasi

4. Multiplying
Setelah sistem teruji, saatnya menduplikasi kesuksesan bisnis ke wilayah lainnya. Bentuknya bisa jadi cabang, franchise, lisensi, stokis, dan lainnya. Tetapi jangan sampai sistem yang belum teruji, tapi sudah terburu dijual belikan akan mencideerai orang lain, kemudian mencoreng kredibilitas diri.

Franchise bukan satu-satunya opsi dalam langkah Multiplikasi. Bahkan pikirkan 7 kali untuk mengembangkan bisnis dengan sistem franchise, karna faktornya bukan menyangkut wilayah kekuasaan kita lagi, namun wilayah diluar kuasa kita, yaitu perilaku para franchisee.

Multiplikasi adalah sarana untuk melebarkan sayap distribusi. Maka dari itu perlu dipelajari materi lanjutan tentang alternatif saluran distribusi yang cocok untuk produk atau jasa kita (Bab 5 BLL, Saluran D=P).

Fokus dari materi MULTIPLYING adalah:
a. Etika Bisnis; Agar bisnis bukan mencari untung diatas penderitaan orang lain.
b. Advanced Distribution
c. Distribution Center
d. Supply Chain Management
e. Technology & Software
f. Kerjasama & Legalitas
g. Jebakan-jebakan hukum

5. Investing
Fase Investing ini adalah fase uang menghasilkan uang, namun tanpa ilmu yang tepat uang akan hilang. Jika telah mampu meniti tangga bisnis 4 tahap sebelumnya, bukan dengan cara melompat tangga, maka semestinya keilmuan analisa usaha kita udah cukup mumpuni.

Namun sesuai kata pepatah, “I know what to do, but I don’t do what I know”.  Karna terlalu tergiur dengan keuntungan besar, tanpa mengukur resiko di belakangnya. Apa yang kita raih dalam 10 tahun bisa hilang dalam 1 kali investasi, jika tak paham aturan.

Dalam fase ini, kita akan lebih banyak memiliki waktu untuk kegiatan sosial, karna penghasilan pasif telah mengalir dan akan terus mengalir. Fokus dari materi tahap Investing ini adalah:
a. Mindset Investor
b. Exit Plan
c. 3 Pos investasi (Bab 3. Tak Terduga buku KAB)
d. Valuasi Bisnis
e. Ekspansi kemana? (Hulu Hilir)
f. Jual Beli Bisnis
g. Venture Capital
h. Social Responsibility


Dan yang terakhir, “Ingatlah bahwa bisnis hanyalah kendaraan atau saran untuk mencapai tujuan. Surga adalah tujuan yang sesungguhnya. Jangan sampai kita terlena oleh kendaraan dan melupakan tujuan kita” :) 

Sumber ide: Yukbisnis.com 

No comments:

Post a Comment

Ada yang ingin kuliah ke luar negeri tapi masih memperbaiki bahasa Inggrisnya?

Berikut coba kami ulas tips-tips penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris: 1.        Jangan pernah bilang tidak bisa bahas...