Wednesday 19 July 2017

Review Buku Buka Langsung Laris by Mas Jaya Setiabudi

Dalam memulai bisnis, terkadang kita bingung mengambil keputusan, manakah yang harus didahulukan dan bagaimana menjalankannya agar bisnis kita terus berkembang. Apalagi seorang pemula yang memulai bisnis biasanya 'hanya' bermodal keberanian, tanpa ilmu yang mumpuni. Emang sih untuk memulai bisnis modal awalnya adalah keberanian, tetapi setelah itu harus diikuti dengan ilmu untuk menjalankannya, dan kita harus memiliki panduan serta banyak referensi agar tidak salah dalam mengambil keputusan.

Pada tulisan ini kita akan review buku dari Mas Jaya Setiabudi yang selanjutnya ya, yaitu buku yang berjudul Buka Langsung Laris. Buku ini berisi tentang panduan dalam memulai bisnis sehingga memangkas trial error kita pada saat awal. Buku ini berisi bagaimana cara me-riset pasar, percobaan produk, pemilihan kemasan dan design toko kita, menemukan merk yang pas, serta pengembangan-pengembangan bisnis lainnya yang akan menjadi panduan kita dalam memulai dan membesarkan bisnis.


Berikut adalah pejelasan singkatnya.

Pada tahap awal berbisnis, kita harus mengetahui dulu 4 siklus bisnis berdasarkan cashflownya. 4 siklus bisnis yang dijelaskan oleh Matrix Boston tersebut adalah:

1. Sapi Perah => Yaitu bisnis yang terus menghasilkan perputaran uang dan keuntungan setiap harinya. Awali bisnis dengan model sapi perah ini, yaitu bisnis yang sudah ada pasarnya, meskipun margin nya kecil tetapi terus ngalir setiap harinya.
2. Anjing Piaraan => Bisnis yang mentereng secara fisik, tetapi tidak menghasilkan omset. Bisa jadi bisnis ini sudah mengalami penuaan atau sunset, meskipun dulunya sempat booming tetapi sekarang sudah kehilangan tren. 
3. Bintang => Yaitu bisnis yang akan cerah dimasa depan (Potensial). Bisnis ini perlu edukasi pasar hingga tiba pada moment yang tepat. Istilahnya masih menunggu menuju panen dan memerlukan perawatan. Dalam hal ini sapi perah harus membiayai bintang.
4. Tanda Tanya => Bisnis ini masih belum terlihat titik terangnya, istilahnya sleeping market. Bisnis ini memerlukan waktu dan riset untuk ujicoba. Tapii, jika menjadi bintang besar, bisnis ini akan memakmurkan tujuh keturunan.

Formula #1 : Temukan Pasar Potensial
Kita masuk ke formula pertamanya ya, yaitu temukan pasar yang potensial dalam bisnis kita. Pertama-tama kita harus memahami teori Permintaan, Supply, dan Persaingan. Setelah itu lalu memberikan value terhadap produk kita yang bisa menjadi solusi atas kebutuhan customer.

3 Peta Pasar:
a. Existing Market, atau biasa juga disebut dengan bleeding market/pasar yang berdarah-darah. Dalam existing market ini, pasarnya sudah ada dan sedang ngetren, market ini termasuk kedalam kategori sapi perah mendekat ke anjing piaraan.
b. Potential Market, yaitu market yang sudah ada namun persaingan belum banyak. Dengan pasar yang sudah ada, konsumen tidak perlu lagi mencari-cari (Tipe Bintang)
c. Sleeping Market, belum nampak permintaan terhadap suatu produk, belum ada kompetitor serta masih Tanda Tanya (belum jelas peminatnya)

Bidiklah Pasar Potensial, karena permintaan sudah ada dan persaingan belum banyak sehingga upaya yang diperlukan untuk mengetrenkan suatu produk akan relatif lebih ringan.

Formula #2 : Kembangkan Produk
Jadikan produk kita produk yang bikin candu para pelanggan. Ini terhadi disaat kepuasan pelanggan tergadap produk tersebut, melebihi apa yang ia harapkan sehingga terhadi repeat order dan viral (menyebar).

Cara menguji produk kita tersebut ngangenin adalah dengan mencari komunitas yang sesuai dengan target pasar yang berkumpul, berikan mereka sample atau kasi harga murah, lalu minta feedback dari mereka. Pastikan 80% orang yang mencoba pengen lagi.

Produk yang ngangenin akan bertahan lebih lama daripada polesan promosi yang heboh. Sehingga produk tersebut akan menimbulkan efek viral dan promosi yang gratis (Word of mouth)

Formula #3 : Desain Kemasan yang Menarik
Pastikan desain kemasan dari produk kita cantik luar dalam, dan menarik perhatian orang ketika pertama kali melihatnya. Desain kemasan ini bisa berbentuk tampilan, bungkusan, serta juga atmosfer (jika didalam cafe). Karna produk yang sama dengan kemasan yang berbeda akan menghasilkan omset yang berbeda.

Desain cafe, kaos, bangunan, kios, serta atribut promo, akan menghasilkan omset yang berbeda. Maka dari itu pastikan ragam desain dari produk kita unik, berbeda dengan yang lainnya serta memiliki warna yang paling diingat. 

Formula #4 : Temukan Merk/Brand yang Ngetop
Untuk membuat merk yang ngetop, poin-poinnya adalah harus sesuai dengan target pasar, memiliki slogan, mudah diucapkan dan diingat, unik, sesuaikan dengan produk andelan kita, serta hindari singkatan yang sulit dibaca.

Apabila produk kita sudah mendapat feedback yang baik, tanyakan kepada teman terdekat tentang produk tersebut. Catat secara liar diatas kertas putih, maka itu adalah differensiasi dan positioning sesungguhnya dari produk kita, bisa jadi kita akan dapatkan ide merk kita dari situ.

Seperti kata Al-Ries, "Positioning adalah sesuatu yang anda tanamkan di benak konsumen, bukan pada produk anda"

Formula #5 : Pemerataan Distribusi dan Promosi
Saluran Distribusi adalah perusahaan atau individu yang berfungsi untuk menyalurkan produk/jasa dari produsen ke konsumen. Tugasnya adalah menjangkau pelanggan serata mungkin sehingga tidak ada celah kkompetitor untuk merebut pelanggan, saat mereka tak dapat menemukan produk kita.

Saluran distribusi dasar ada bermacam-macam, mulai dari konvensional, waralaba/franchise, Direct Selling, MLM, Tele Sales, Saluran Online, Reseller, Dropshipper, serta Affiliasi. Masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda, kita bisa mengkombinasikannya sesuai dengan kebutuhan dalam distribusi produk.

Sementara dalam Promosi, tugasnya adalah mengkampanyekan eksistensi merk/produk kita dengan kelebihan atau differensiasi yang kita miliki. Tujuannya adalah menciptakan permintaan pasar akan produk kita, sehingga mereka akan mencari-cari. 

Promosi dan Distribusi yang tidak merata, menjadi celah bagi kompetitor untuk masuk. Sementara distribusi tanpa promosi dan edukasi akan mengurangi permintaan, akibatnya stok menumpuk di gudan dan biaya inventori semakin tinggi. Maka dari itu kita harus bisa membuat keduanya balance. 

Pastikan bahwa saluran Distribusi = Promosi. Karena Branding adalah keterlihatan, jika orang sering melihat outlet kita dimana-mana, maka merk kita akan semakin terkenal dan permintaan pun juga semakin besar.

Formula #6 : Manfaatkan Penyebar Virus
Penyebar virus disini adlaah jurus yang mendongkrak permintaan terhadap produkkita. Bisa melalui artis, media sosial, serta juga komunitas. Ini akan mempercepat proses tren, bahkan mampu menciptakan permintaan pasar, disaat pasar masih tertidur.

Formula #7 : Lompatan Konversi
Konversi adalah faktor yang membuat calon pelanggan yang tak membeli menjadi seorang pembeli. Lompatan konversi ini memiliki 4 faktor: Sarang yang benar, Strategi Harga, Iklan Distributor, dan Ketepatan Momentum.

Dan yang terakhir, mengakhiri episode buku ini, terdapat kalimat pamungkas dari Mas J, kalimat yang berjudul "Mundur Sejenak" ini mengatakan:

"Ditengah kesibukan, luangkan masa, jernihkan pikiran, mundur sejenak, naiklah keatas bukit, agar kita bisa melihat mereka berlari, berebut, saling sikut, dan mungkin kita pun ikut. Padahal disamping kekacauan, ada peluang, penuh peluang, sedikit persaingan. Yuk perbaiki, susun kembali strategi kemenangan, persiapkan dengan matang, dan menang tanpa bertarung."

Itulah poin-poin penting yang diambil dari Buku Buka Langsung Laris karya Mas Jaya Setiabudi. Bagi teman-teman yang ingin melihat poin-poin lebih lengkapnya bisa juga download via link dibawah ini:


Dan bila teman-teman ingin melihat versi full lebih lengkapnya lagi bisa langsung dengan membeli bukunya di Gramedia terdekat, atau juga melalui webste Yukbisnis.com. Dan kalau beli melalui website-nya ini teman-teman akan langsung mendapat DVD-nya sehingga bisa liha langsung contohnya secara video.

No comments:

Post a Comment

Ada yang ingin kuliah ke luar negeri tapi masih memperbaiki bahasa Inggrisnya?

Berikut coba kami ulas tips-tips penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris: 1.        Jangan pernah bilang tidak bisa bahas...