Kebudayaan
yang menarik adalah salah satu faktor penarik pelajar asing untuk belajar di
Korea Selatan, baik itu kesenian, makanan, maupun gaya hidup. Pada umumnya,
perkuliahan di Korea menggunakan pengantar bahasa Korea. Hanya 20%-30% mata
kuliah yang diajarkan menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penguasaan
bahasa Korea mutlak diperlukan bagi teman-teman yang ingin belajar ke Korea.
Tapii,
jika teman-teman mau kuliah di Korea menggunakan bahasa Inggris, terdapat
beberapa universitas yang menyelenggarakan program khusus bahasa Inggris. Dalam
program ini, seluruh mata kuliah diberikan menggunakan pengantar bahasa Ingris.
Sebaliknya, jika ingin belajar bahasa Korea terlebih dahulu, kalian dapat
mengambil program belajar Bahasa Korea. Hampir seluruh universitas di Korea
menyelenggarakan program ini yang diperuntukkan bagi pelajar asing di negeri
ginseng itu.
Untuk
percakapan sehari-hari, bahasa pertama mereka adalah bahasa Korea, dan bahasa
kedua nya adalah bahasa Inggris.
Seperti
negara sub tropis lainnya, Korea Selatan memiliki 4 musim yang berbeda. Yaitu
musim panas (juni-agustus), musim gugur (September-november), musim dingin
(desember-februari, dan musim semi (maret-mei). Teman-teman juga harus siap
jika terjadi bencana karena ketidakstabilan cuaca disana, seperti angina topan,
hujan deras, salju hebat, musim dingin yang hangat, serta kerugian akibat cuaca
dingin dan sebagainya.
Makanan dan Kebiasaan
Jika
tempat tinggal sudah sepaket dengan dapat fasilitas makan tentunya kita tidak
akan khawatir soal ini. Tapi jika tidak ada fasilitas seperti ini kita harus
menghemat uang makan. Karena harga daging di Korea memang mahal, dan hati-hati
juga buat yang beragama muslim karena kebanyakan daging yang dijual adalah
daging non-halal.
Makanan
fast food di Korea juga tinggi, biasanya di toko dekat asrama atau apartemen
menjual makanan lebih murah daripada di minimarket. Bisa juga dengan memasak
sendiri karena ini pasti lebih hemat. Jika sedang malas memasak dan perut sudah
terasa lapar klian juga bisa membeli nasi instan yang dijual di mini market
seharga 1.500-2.500 won.
Beberapa
ciri dan kebiasaan khas bangsa Korea yang paling terkenal adalah adat mereka
dalam menyambut tamu. Mereka memperlakukan tamu dengan sangat istimewa.
Keperluan tamu dipersiapkan semua, mulai dari ruang tidur hingga perlengkapan
mandi. Mereka juga akan menyajikan makanan istimewa.
Orang
Korea tak memperkenankan tamunya mengerjakan apa pun ketika sedang menumpang,
mungkin pengecualian jika keadaan memaksa. Sampai-sampai baju kotor tamunya pun
mereka yang mengumpulkan dan memasukkannya ke mesin cuci. Dan si tamu terima
beres dengan pakaian yang sudah wangi dan terlihat rapi. Ini merupakan bentuk pelayanan dari mereka.
Satu
hal lagi yang unik dari kebudayaan Korea adalah cara perhitungan umur. Tidak
seperti di negara kita yang menghitung umur satu tahun setelah anak menjalani
hidup selama satu tahun, bayi Korea langsung dinyatakan berumur satu tahun
ketika mereka lahir. Jadi, anak berumur sepuluh tahun di Indonesia dianggap
berusia sebelas tahun di Korea.
No comments:
Post a Comment