Quiter,
Campers, atau Climbers ?
Berdasarkan
analasis oleh Paul Stoltz dalam bukunya yang berjudul Adversity Quotient (AQ),
ada 3 tipe manusia dalam mengejar apa yang ia inginkan.
Tipe-tipe
ini diambil berdasarkan analogi dalam mendaki gunung, 3 Tipe tersebut adalah:
1. Quiter,
yaitu orang-orang yang mudah menyerah, cepat berhentinya, sehingga kehidupan
mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers,
adalah orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga
kehidupan mereka biasa-biasa saja. Orang tipe ini lebih memilih untuk menikmati
hidup.
3. Climbers,
orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja
sampai benar-benar mendapat apa yang mereka inginkan.
Berdasarkan
survey, tipe dari orang ketiga (Climbers) tersebut adalah orang-orang yang
sukses di dunia ini, mereka selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih
dari keterpurukan. Tak mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan
tabah, berjuang keras dan mental yang kuat.
Tantangan
kehidupan memang tidak pernah ada habisnya, tetapi selama kita terus berusaha
memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih
dalam, maka kita dapat mencapai tujuan tertinggi.
Termasuk
tipe manakah teman-teman, Quiter, Campers, atau Climbers ?
Change
Kata Change
(Perubahan) merupakan kata yang paling sering dikemukakan orang-orang disekitar
kita saat ini. Dikarenakan revolusi teknologi, sebuah Perubahan semakin tidak
terprediksi hari ini, bila kita tidak siap, kita akan larut dan tidak bisa bersaing
di era Perubahan ini.
Kita
ambil satu case ketika kita belajar, dimana pada zaman dulu jika ingin melihat sebuah
referensi kita harus membeli buku, dan sangat sulit untuk mengakses buku yang
ingin kita beli tersebut. Kemudian selanjutnya Microsoft meluncurkan ebook,
yang membuat kita lebih gampang karna tinggal memesannya dan ebook tersebut
akan dikirimkan via email. Dan semakin kesini semakin gampang lagi, ketika
Google mengambil alih Wikipedia sehingga ketika kita membutuhkan referensi
tinggal buka Wikipedia dan semuanya sudah lengkap disana.
Pertanyaannya
seberapa siapkah kita dalam menghadapi Perubahan? Apakah kita akan tetap
menggunakan cara-cara lama, atau mencoba cara yang baru untuk beradaptasi
dengan Perubahan ini ?
Seperti
yang kita ketahui bahwa orang bukan hanya menilai kita dari nilai yang kita
dapatkan disaat belajar di sekolah, tetapi juga dari kemampuan kita beradaptasi
dengan lingkungan dan masyarakat.
Selain datang
dari arah yang tidak diduga-duga, setiap Change atau Perubahan ini juga memakan
waktu yang sangat cepat, bahkan saking cepatnya kita tidak menyadari kalau sudah
terjadi perubahan.
Bisa kita
ambil case study dari Perusahaan Gojek, yang membuat Perubahan terhadap bisnis
transportasi di Indonesia. Dimana ketika kita membutuhkan ojek motor atau
mobil, kita tidak perlu keliling mencari mereka atau menunggu lama, cukup dengan
klik aplikasi yang ada di gadget kita, maka driver-nya akan langsung mendatangi
kita. Perubahan ini awalnya menimbulkan pergolakan, karena banyak pihak yang
tidak siap, hingga akhirnya mereka sepakat untuk bergabung dengan Gojek dan
membuat nilai perusahaan tersebut bisa mengalahkan perusahaan yang sudah eksis
puluhan tahun di Indonesia.
Kecepatan
Perubahan ini juga terjadi pada Media Informasi, sebuah penelitian menunjukkan
bahwa, “Untuk mendapatkan 50 juta pemirsa/audience, Radio membutuhkan waktu 38
tahun, Televisi membutuhkan 13 tahun, Internet membutuhkan 3 tahun, Facebook 1
tahun, dan Twitter 9 hanya butuh bulan”.
Maka dari
itu, kembali ditanyakan kepada diri kita sendiri,” Sudah berapa siap dan
seberapa cepat kita bisa beradaptasi dengan Perubahaan saat ini?”
No comments:
Post a Comment