Friday 2 June 2017

Survive dan Beradaptasi dengan Perubahan

Quiter, Campers, atau Climbers ?

Berdasarkan analasis oleh Paul Stoltz dalam bukunya yang berjudul Adversity Quotient (AQ), ada 3 tipe manusia dalam mengejar apa yang ia inginkan.

Tipe-tipe ini diambil berdasarkan analogi dalam mendaki gunung, 3 Tipe tersebut adalah:
1. Quiter, yaitu orang-orang yang mudah menyerah, cepat berhentinya, sehingga kehidupan mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers, adalah orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja. Orang tipe ini lebih memilih untuk menikmati hidup.
3. Climbers, orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapat apa yang mereka inginkan.

Berdasarkan survey, tipe dari orang ketiga (Climbers) tersebut adalah orang-orang yang sukses di dunia ini, mereka selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari keterpurukan. Tak mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras dan mental yang kuat.

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya, tetapi selama kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita dapat mencapai tujuan tertinggi.

Termasuk tipe manakah teman-teman, Quiter, Campers, atau Climbers ?



Change

Kata Change (Perubahan) merupakan kata yang paling sering dikemukakan orang-orang disekitar kita saat ini. Dikarenakan revolusi teknologi, sebuah Perubahan semakin tidak terprediksi hari ini, bila kita tidak siap, kita akan larut dan tidak bisa bersaing di era Perubahan ini.

Kita ambil satu case ketika kita belajar, dimana pada zaman dulu jika ingin melihat sebuah referensi kita harus membeli buku, dan sangat sulit untuk mengakses buku yang ingin kita beli tersebut. Kemudian selanjutnya Microsoft meluncurkan ebook, yang membuat kita lebih gampang karna tinggal memesannya dan ebook tersebut akan dikirimkan via email. Dan semakin kesini semakin gampang lagi, ketika Google mengambil alih Wikipedia sehingga ketika kita membutuhkan referensi tinggal buka Wikipedia dan semuanya sudah lengkap disana.

Pertanyaannya seberapa siapkah kita dalam menghadapi Perubahan? Apakah kita akan tetap menggunakan cara-cara lama, atau mencoba cara yang baru untuk beradaptasi dengan Perubahan ini ?

Seperti yang kita ketahui bahwa orang bukan hanya menilai kita dari nilai yang kita dapatkan disaat belajar di sekolah, tetapi juga dari kemampuan kita beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat.



Selain datang dari arah yang tidak diduga-duga, setiap Change atau Perubahan ini juga memakan waktu yang sangat cepat, bahkan saking cepatnya kita tidak menyadari kalau sudah terjadi perubahan.

Bisa kita ambil case study dari Perusahaan Gojek, yang membuat Perubahan terhadap bisnis transportasi di Indonesia. Dimana ketika kita membutuhkan ojek motor atau mobil, kita tidak perlu keliling mencari mereka atau menunggu lama, cukup dengan klik aplikasi yang ada di gadget kita, maka driver-nya akan langsung mendatangi kita. Perubahan ini awalnya menimbulkan pergolakan, karena banyak pihak yang tidak siap, hingga akhirnya mereka sepakat untuk bergabung dengan Gojek dan membuat nilai perusahaan tersebut bisa mengalahkan perusahaan yang sudah eksis puluhan tahun di Indonesia.

Kecepatan Perubahan ini juga terjadi pada Media Informasi, sebuah penelitian menunjukkan bahwa, “Untuk mendapatkan 50 juta pemirsa/audience, Radio membutuhkan waktu 38 tahun, Televisi membutuhkan 13 tahun, Internet membutuhkan 3 tahun, Facebook 1 tahun, dan Twitter 9 hanya butuh bulan”.

Maka dari itu, kembali ditanyakan kepada diri kita sendiri,” Sudah berapa siap dan seberapa cepat kita bisa beradaptasi dengan Perubahaan saat ini?”



No comments:

Post a Comment

Ada yang ingin kuliah ke luar negeri tapi masih memperbaiki bahasa Inggrisnya?

Berikut coba kami ulas tips-tips penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris: 1.        Jangan pernah bilang tidak bisa bahas...