#Sabtubelajar kali ini kita akan
belajar dari salah satu video oleh Professor Muhammad Yunus. Professor Muhammad
Yunus yang dikenal sebagai Social Entrepreneur ini menjelaskan teori tentang ‘Social
Fiction’. Maksudnya adalah gunakan imajinasi kita untuk mengatasi
masalah-masalah sosial yang ada disekitar kita.
Video ini diawali dengan pertanyaan,
“Apa yang anda pikirkan tentang dunia? Dan Bagaimana seharusnya?”.
Karna setiap orang memiliki
kebebasan untuk mengimajinasikan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Imajinasi dari Muhammad Yunus ini adalah ingin membebaskan dunia dari
kemiskinan, yang maksudnya adalah tidak ada lagi orang miskin di dunia ini. Hingga anak cucu kita dimasa yang akan datang
merasa asing dengan kemiskinan, bahkan mereka bertanya ‘apa sih kemiskinan itu?
Dan bagaimana itu bisa terjadi?’.
Selain kemiskinan, perbaikan sosial selanjutnya adalah pengangguran, penyakit, dan kesenjangan sosial lainnya. Hingga anak cucu kita dimasa yang akan datang akan terasa asing bahkan bertanya-tanya dengan hal-hal tersebut.
Selanjutnya Muhammad Yunus mengatakan,
“Kita bangga dengan teknologi, kita bangga dengan ilmu pengetahuan, tetapi
kenapa masih ada orang yang meninggal dikarenakan penyakit?”. Sebuah pertanyaan
kritis yang harus kita temukan jawabannya. Karna tujuannya adalah bagaimana kita
membuat dunia ini lebih baik dari sebelumnya.
Maka dari itu kita harus berpikir
untuk menemukan solusinya. Gunakanlah imajinasi kita, seperti kita menggunakan
imajinasi kita dalam mengembangkan teknologi (Science Fiction). Contohnya
ketika kita pergi ke bulan, kita bisa berkomunikasi jarak jauh, itu dikarenakan
oleh Science Fiction oleh ilmuan dimasa lalu. Karna ketika kita menggunakan
imajinasi untuk memecahkannya, science akan melakukan riset untuk mewujudkan
hal tersebut.
Maka dari itu gunakanlah imajinasi
kita untuk memecahkan setiap permasalahan sosial. Seuai dengan kalimat penutup
Muhammad Yunus pada video tersebut, yaitu:
“Jika kita tidak bisa mengimajinasikannya, itu tidak akan terjadi. Jika kita bisa mengimajinasikannya, suatu hari nanti itu akan terjadi”.
No comments:
Post a Comment