Jenis-jenis Cashflow
Cashflow dalam bisnis
merupakan aliran keluar masuk uang yang membuat bisnis kita berjalan lancar.
Ibaratnya cashflow itu adalah darahnya bisnis. Karna meskipun bisnis kita
secara angka mengalami keuntungan, tetapi jika pembayarannya macet alias
ngaret, itu justru bikin bisnis kita mengalami masalah, karna kekurangan kas
untuk menjalankannya.
Maka dari itu, ketika
memulai bisnis kita harus bisa menentukan jenis cashflow apa yang ada didalam
bisnis kita. Berikut adalah 5 macam bisnis berdasarkan cashflow (CF) nya:
1. CF Harian. Segala bisnis yang dibayar
tunai, seperti retail, minimarket, rumah makan, jual sayur, pokoknya yang
dibayar secara cash
2. CF Bulanan. Segala bisnis yang dibayar
perbulan atau tempo 30 hari, seperti rumah kos, pemasok tetap, sekolah, kursus,
kreditan, hingga fitness
3.CF Semesteran. Segala bisnis yang
dibayar berkala, 3 atau 6 bulanan seperti tempat bimbingan belajar dan kursus
4. CF Tahunan. Segala bisnis yang dibayar
per tahun, seperti deviden, kontrakan, property, sekolah, TK
5. CF Proyekan, segala bisnis yang tidak
pasti ordernya, dibayar setelah selesai. Seperti tender-tender konstruksi,
perumahan, pengadaan dan EO
Manakah yang terbaik?
Yang terbaik tentunya yang pembayarannya lancar dan perputaran uangnya cepat.
Jika ingin bermain di CF tahunan atau proyekan, harus memiliki modal yang besar
untuk menalangi diawal dan pastikan profitnya besar.
Bisa juga mengkombinasikan beberapa atau semua CF tersebut untuk mendapat kestabilan. Yang penting jangan sampai kas kosong. Bahkan dalam kondisi rugi sekalipun jika masih bisa mengolah kas dengan cantik, kita masih bisa bertahan hidup.
4 Siklus Bisnis
Berdasarkan dari jenis
cashflow yang dijelaskan sebelumnya, terdapat 4 macam siklus bisnis jika
dilihat dari perputaran uang atau cashflow-nya. 4 Siklus Bisnis ini dijelaskan
oleh Pakar Bisnis Matrix Boston didalam bukunya. 4 Siklus Bisnis tersebut diantaranya
adalah:
1. Sapi Perah => Yaitu bisnis yang terus menghasilkan
perputaran uang dan keuntungan setiap harinya. Awali bisnis dengan model sapi
perah ini, yaitu bisnis yang sudah ada pasarnya, meskipun margin nya kecil
tetapi terus ngalir setiap harinya. Cth: Kuliner
2. Anjing Piaraan => Bisnis yang mentereng secara fisik, tetapi tidak menghasilkan omset. Bisa jadi bisnis ini sudah mengalami penuaan atau sunset, meskipun dulunya sempat booming tetapi sekarang sudah kehilangan tren. Cth: Wartel
3. Bintang => Yaitu
bisnis yang akan cerah dimasa depan (Potensial). Bisnis ini perlu edukasi pasar
hingga tiba pada moment yang tepat. Istilahnya masih menunggu menuju panen dan
memerlukan perawatan. Dalam hal ini sapi perah harus membiayai bintang. Cth:
Kebun Sawit
4. Tanda Tanya =>
Bisnis ini masih belum terlihat titik terangnya, istilahnya sleeping market.
Bisnis ini memerlukan waktu dan riset untuk ujicoba. Tapii, jika menjadi
bintang besar, bisnis ini akan memakmurkan tujuh keturunan. Cth: Gojek,
Traveloka
3 Peta Pasar
Sebelum memulai bisnis
baru, ada baiknya kita membaca peluang berdasarkan pasar dan kebutuhan konsumennya.
Berikut adalah 3 Peta Pasar yang bisa dijadikan referensi buat teman-teman
untuk memulai bisnis.
3 Peta Pasar tersebut
diantaranya adalah:
a. Existing Market, atau biasa juga disebut
dengan bleeding market/pasar yang berdarah-darah. Dalam existing market ini,
pasarnya sudah ada dan sedang ngetren, market ini termasuk kedalam kategori
sapi perah mendekat ke anjing piaraan.
b. Potential Market, yaitu market yang sudah
ada namun persaingan belum banyak. Dengan pasar yang sudah ada, konsumen tidak
perlu lagi mencari-cari (Tipe Bintang)
c. Sleeping Market, belum nampak permintaan terhadap suatu produk, belum ada kompetitor serta masih Tanda Tanya (belum jelas peminatnya)
No comments:
Post a Comment